Selasa, 14 April 2015

Psikoterapi



Defiinsi psikoterapi

Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau gangguan mental seseorang. 
 Defiinsi psikoterapi menurut tokoh :
  • Watson dan Morse (1977) Psikoterapi dirumuskan sebagai bentuk khusus dari interaksi antara dua orang,pasien dan terapis pada mana pasien memulai interaksi dengan mempergunakan dasar psikologi dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologi untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubaj pikiran ,perasaan dan tindakannya.
  • Corsini (1989) Proses formal dari interaksi antara dua pihak,setiap pihak terdiri dari satu orang tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak dengan tujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan karena ketidak mampuan pada salah satu dari bidang berikut: fungsi kognitif,fungsi afektif,fungsi perilaku.
  • Watkins (Dalam Wolman ,1965) Disiplin dari ilmu lain maka dari itu perumusan mengenai psikoterapi dibagi menjadi :
    1.      (Wolberg,1954) 
    psikoterapi adalah bentuk perawatan (treatment) terhadap masalah-masalah yang dasarnya emosi dimana seseorang yang terlatih dengan sesama membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan mengindahkan, mengubahatau mencegah munculnya gejala dan menjadi pelantara untuk menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan positif dari kepribadiannya.
    2.      (Whitaker & Malone 1953)
    psikoterapi adalah meliputi semua upaya untuk mempercepat pertumbuhan manusia sebagai pribadi
    3. Whitaker & Malone 1953
    Perubahan pada aspek emosi dalam hubungan antar pribadi yang meningkatkan pertumbuhan pada salah satu atau semua yang ikut terlibat.
    4.      (Rogers,1942)
    menitikberatkan pada usaha untuk mencapai penyesuaian dengan masyarakat dengan kebudayaan yang ada.

    Tujuan psikoterapi


    • Tujuan Psikodinamika
      Menurut Ivey (1987) adalah Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik masa lalu.
    • Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis
      Menurut Corey (1991), adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yangdisadari. yaitu dengan membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
    • Tujuan psikoterapi eksistensialistik-humanistik
      Menurut Ivey (1987) menemukan arti dan menemukan tindakan. Menyadarkan akan hal-hal yang azazi pada manusia tentang pemilihan, keterlibatan diri dan kecemasan serta mengembangkan aspek-aspek dalam dirinya agar mencapai kematangan pada tujuan-tujuan hidupnya.
    • Tujuan psikoterapi eksistensial
      Corey (1991) sebagai upaya untuk membantu seseorang mengetahui bahwa ia punya kebebasan dan menyadari akan kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki.
    • Tujuan Psikoterapi behavioristik
      Bertujuan untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar, mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih sesuai dan belajar perilaku yang efektif
    • Tujuan psikoterapi Pendekatan gestalt
      Menurut Corey, untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai pengalaman-pengalamannya.

      Unsur-unsur psikoterapi
      a)      Terapis : orang yang melakukan serangkaian terapi untuk membantu penyembuhan klien
      b)      Klien : seseorang atau sekelompok orang yang akan melakukan serangkaian terapi untuk penyembuhan biasanya bermasalah pada perasaan dan kejiwaan
      c)      Proses : proses pelaksaan terapi nya yang dilakukan terapis kepada klien jadi disini ada proses interaksi nya.

      Perbedaan psikoterapi dan konseling
      • Konseling pada umumnya menangani orang normal. Sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami gangguan psikologis.
      • Konseling lebih edukatif, sportif, berorientasi, sadar, dan berjangka pendek. Sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang.
      • Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret. Sedangkan psikoterpai sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah serta berkembang terus.
       
      Pendekatan terhadap mental illiness :
      a)      Biological
      Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
      b)     Psychological
      Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
      c)      Sosiological
      Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
      d)     Philosophic
      Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
       

    Bentuk utama dari terapi :
    Terapi supportive
    Suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.
    Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
    Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
    a.       Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
    b.      Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
    c.       Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.
    Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya :
    a.       Bimbingan (Guidance)
    b.      Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
    c.       Pengutaraan dan penyaluran arah minat
    d.      Tekanan dan pemaksaan
    e.       Penebalan perasaan (Desensitization)
    f.       Penyaluran emosional
    g.      Sugesti
    h.      Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy) 
    Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
    Suatu metode penyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :
    a.       Penyembuhan sikap (attitude therapy)
    b.      Wawancara (interview psychtherapy)
    c.       Penyembuhan terarah (directive therapy)
    d.      Psikodrama
    Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
    Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
    a.       Psikoanalisis
    b.      Pendekatan transaksional (transactional therapy)
    c.       Penyembuhan analitik berkelompok

    Sumber :
    Gunarsa, Singgih D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia
     
     


 

Bagaimanakah artikel saya?